Mengenalkan Empati sejak Dini
Dunia yang semakin
global dan ekonomi pasar yang penuh dengan persaingan ketat membuat tenggang
rasa dan empati sosial masyarakat semakin rendah. Itu kenapa seringkali terjadi
konflik sosial di masyarakat. Salah satu upaya yang dapat mencegah meluasnya dan
meminimalkan dampak negatif dari globalisasi adalah mensosialisasikan rasa
empati sejak dini. Keluarga adalah struktur sosial terkecil yang mampu
membentengi patologi sosial yang terus menggejala khususnya masyarakat
Indonesia.
Secara naluriah anak
sudah mengembangkan empati sejak bayi. Awalnya empati yang dimiliki sangat
sederhana, yakni empati emosi. Misalnya pada usia 0-1 tahun, bayi bisa menangis
hanya karena mendengar bayi lain menangis, barulah di usia 1-2 tahun, anak
menyadari kalau kesusahan temannya bukanlah kesusahan yang mesti ditanggung
sendiri. Walaupun demikian, rasa empati pada anak harus diasah. Bila dibiarkan
rasa empati tersebut sedikit demi sedikit akan terkikis walau tidak sepenuhnya
hilang, tergantung dari lingkungan yang membentuknya.
Banyak segi positif
bila kita mengajarkan anak berempati. Mereka tidak akan agresif dan senang
membantu orang lain. Selain itu empati berhubungan dengan kepedulian terhadap
orang lain, tak heran kalau empati selalu berkonotasi sosial seperti
menyumbang, memberikan sesuatu pada orang yang kurang mampu. Empati berarti
menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa empati
adalah keharusan seorang manusia, karena di sanalah terletak nilai kemanusiaan
seseorang. Oleh karena itu, setiap orang tua wajib menduplikasikan rasa empati
kepada anak-anaknya. Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah kemampuan kita
dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya. Empati
adalah kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut.
Empati adalah
kemampuan kita dalam meresponi keinginan orang lain yang tak terucap. Kemampuan
ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan kedalaman hubungan kita
dengan orang lain (connecting with). Selain itu Empati merupakan salah satu
kunci keberhasilan dalam melakukan hubungan antar pribadi dengan coba memahami
suatu permasalahan dari sudut pandang atau perasaan lawan bicara. Melalui
empati, individu akan mampu mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai
suatu permasalahan. Memahami orang lain akan mendorong antar individu saling
berbagi. Empati merupakan kunci pengembangan leadership dalam diri individu.
0 komentar: