Dalam pandangan psikologi, untuk menjelaskan apakah seorang
individu menunjukkan perilaku abnormal dapat dilihat dari tiga kriteria
berikut:
Kriteria Statistik
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila
menunjukkan karakteristik perilaku yang yang tidak lazim alias menyimpang
secara signifikan dari rata-rata, Dilihat dalam kurve distribusi normal (kurve
Bell), jika seorang individu yang menunjukkan karakteristik perilaku berada
pada wilayah ekstrem kiri (-) maupun kanan (+), melampaui nilai dua simpangan
baku, bisa digolongkan ke dalam perilaku abnormal.
Perilaku Abnormal
Kriteria Norma
Apabila seorang individu kerapkali menunjukkan perilaku yang
melanggar terhadap aturan tak tertulis ini bisa dianggap sebagai bentuk
perilaku abnormal.
Kriteria Patologis
Kriteria yang pertama (statististik) dan kedua (norma) pada
dasarnya bisa dideteksi oleh orang awam, tetapi kriteria yang ketiga
(patologis) hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar memiliki keahlian
di bidangnya, misalnya oleh psikolog atau psikiater.
Misalkan, seorang yang melakukan kehidupan sex bebas. Di
Indonesia, perilaku sex bebas bisa dianggap sebagai bentuk perilaku abnormal,
karena tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang disepakati dan juga
tidak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, tetapi di Swedia dan
beberapa negara Barat lainnya bisa dianggap sebagai bentuk perilaku normal,
karena masyarakat di sana mengijinkannya (permisif) dan sebagian besar
masyarakat di sana melakukan tindakan sex bebas.
0 komentar: