PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN ANAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan dalam wujud yang paling sempurna, Karena manusia
dikaruniai dengan akal pikiran dan hawa nafsu, berbeda halnya dengan binatang
yang hanya dikaruniai hawa nafsu. Dengan akal pikirannya, manusia dapat
mengontrol hawa nafsu yang ia miliki dan dapat menggunakannya untuk memikirkan
banyak hal baik tentang agamanya, tentang alam, tentang kehidupan manusia,
hingga manusia mampu menciptakan teknologi yang canggih. Semua itu dapat
dijadikan sarana untuk mensyukuri apa yang telah Tuhan ciptakan untuk manusia.
Dengan akal
pikirannya, manusia juga dapat menelusuri berbagai ilmu pengetahuan yang
berguna bagi kehidupannya. Banyak sekali ilmu pengetahuan yang telah ditemukan
oleh manusia diantaranya adalah ilmu tentang psikologi perkembangan. Ilmu ini
telah banyak dipelajari orang sejak ilmu ini mulai ditemukan hingga sekarang,
terutama bagi siswa dan mahasiswa.
Berbicara mengenai
perkembangan, dalam makalah ini akan dibahas mengenai psikologi perkembangan
anak. Psikologi merupakan ilmu tentang jiwa maka dalam makalah ini yang akan
dibahas adalah mengenai perkembangan jiwa seorang anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan
maksud dari perkembangan?
2. Apa kaitan antara
psikologi dan perkembangan?
3. Bagaimana
perkembangan seorang anak dari segi psikologi?
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perkembangan
Perkembangan adalah
suatu psoses perubahan, yaitu perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang
lain, dan ini terjadi pada diri seseorang secara terus-menerus sepanjang
hayatnya.1 Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli.
Masing-masimg mengemukakan konsepsi tersendiri, berdasarkan latar belakang
keahlian khusus, juga dipengaruhi oleh variasi aliran psikologi yang mereka
ikuti.
B. Korelasi antara
Psikologi dan Perkembangan
Psikologi berasal
dari katapsy che yakni jiwa danlogos adalah ilmu pengetahuan. Mengingat jiwa
seseorang dapat dipelajari, diselidiki melalui perilakunya, maka psikologi
sering dikatakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia.2 Sedang dalam pembicaraan
sehari-hari, kata ‘perkembangan’ sangat popular dipergunakan orang. Misalnya
perkembangan agama, perkembangan politik, perkembangan ekonomi, perkembangan
sosial, perkembangan budaya dan lain-lain. Orang pun biasanya paham dengan apa
yang dimaksudkan oleh istilah-istilah tadi. Tetapi tidak demikian halnya ketika
ia dipakai dalam konteks kajian ilmu jiwa yang tengah kita bicarakan ini.
Berbeda dengan istilah-istilah sebelumnya, istilah ilmu jiwa perkembangan atau
yang lebih dikenal dengan psikologi perkembangan jarang sekali dibicarakan
secara khusus dalam sejumlah karya tulis.
Dalam psikologi
perkembangan, selain membahas aspek psikis akan dibahas pula segi fisik
seseorang. Disini perlu diingat bahwa keadaan –tingkah laku- fisik seseorang
tidak lain merupakan perwujudan atau sekurangnya
1Drs. Imam Bawahi,
Pengantar Ilmu Jiwa Perkembangan, (PT Bina Ilmu, Surabaya: 1985),
hlm. 93
2 Prof. Dr. Singgih
D. Gunarsa dan Dra. Ny. Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis:
Anak, Remaja dan
Keluarg,. (PT BPK Gunung Mulia, Jakarta: 1991), hlm. 1
2
berkaitan erat dengan
kondisi dan tingkah laku psikisnya. Karena itu, mempelajari jiwa seseorang akan
terasa pincang bila tidak disertai dengan mengenal keadaan raganya.
Setiap makhluk hidup
itu pada dasarnya selalu dalam keadaan berubah, dari suatu keadaan menjadi
keadaan yang lain. Dan ini berlangsung sepanjang waktu, selama hayat masih
dikandung badan. Jadi dapat diambil simpulan maksud dari psikologi perkembangan
adalah ilmu yang membicarakan perihal keadaan dan tingkah laku manusia yang
berada dalam masa perkembangan.3
C. Perkembangan Anak
dari segi Psikologi
Masa hidup seseorang
dapat dibagi dalam beberapa tahap
perkembangan dengan
tingkat kematangan tertentu, meliputi:
- masa bayi
: 0-2 tahun
- masa anak
: masa balita, pra
sekolah
masa anak sekolah
masa pra remaja
- masa remaja
- masa dewasa :
dewasa muda
dewasa madya
dewasa lanjut
Lebih lanjut dalam
makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan
pada masa anak yang
meliputi:
o
Masa Balita, masa
prasekolah (2-5 tahun)
Pada masa ini
pertumbuhan fisik berjalan terus. Pertumbuhan tidak sama dengan bertambahnya
besar tubuh secara beraturan, melainkan suatu penambahan yang serasi, sehingga
anak merupakan suatu kesatuan yang utuh. Contoh, walaupun pada masa
perkembangan tertentu tinggi badan anak menjadi dua kali tinggi badan waktu
lahir, akan tetapi kepalanya tidak menjadi dua kali lebih besar.
3 Drs. Imam Bawahi,
Op. Cit, hlm, 23-27.
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perkembangan
Perkembangan adalah
suatu psoses perubahan, yaitu perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang
lain, dan ini terjadi pada diri seseorang secara terus-menerus sepanjang
hayatnya.1 Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli.
Masing-masimg mengemukakan konsepsi tersendiri, berdasarkan latar belakang
keahlian khusus, juga dipengaruhi oleh variasi aliran psikologi yang mereka
ikuti.
B. Korelasi antara
Psikologi dan Perkembangan
Psikologi berasal
dari katapsy che yakni jiwa danlogos adalah ilmu pengetahuan. Mengingat jiwa
seseorang dapat dipelajari, diselidiki melalui perilakunya, maka psikologi
sering dikatakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia.2 Sedang dalam
pembicaraan sehari-hari, kata ‘perkembangan’ sangat popular dipergunakan orang.
Misalnya perkembangan agama, perkembangan politik, perkembangan ekonomi,
perkembangan sosial, perkembangan budaya dan lain-lain. Orang pun biasanya
paham dengan apa yang dimaksudkan oleh istilah-istilah tadi. Tetapi tidak
demikian halnya ketika ia dipakai dalam konteks kajian ilmu jiwa yang tengah
kita bicarakan ini. Berbeda dengan istilah-istilah sebelumnya, istilah ilmu
jiwa perkembangan atau yang lebih dikenal dengan psikologi perkembangan jarang
sekali dibicarakan secara khusus dalam sejumlah karya tulis.
Dalam psikologi
perkembangan, selain membahas aspek psikis akan dibahas pula segi fisik
seseorang. Disini perlu diingat bahwa keadaan –tingkah laku- fisik seseorang
tidak lain merupakan perwujudan atau sekurangnya
1Drs. Imam Bawahi,
Pengantar Ilmu Jiwa Perkembangan, (PT Bina Ilmu, Surabaya: 1985),
hlm. 93
2 Prof. Dr. Singgih
D. Gunarsa dan Dra. Ny. Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis:
Anak, Remaja dan
Keluarg,. (PT BPK Gunung Mulia, Jakarta: 1991), hlm. 1
2
berkaitan erat dengan
kondisi dan tingkah laku psikisnya. Karena itu, mempelajari jiwa seseorang akan
terasa pincang bila tidak disertai dengan mengenal keadaan raganya.
Setiap makhluk hidup
itu pada dasarnya selalu dalam keadaan berubah, dari suatu keadaan menjadi
keadaan yang lain. Dan ini berlangsung sepanjang waktu, selama hayat masih
dikandung badan. Jadi dapat diambil simpulan maksud dari psikologi perkembangan
adalah ilmu yang membicarakan perihal keadaan dan tingkah laku manusia yang
berada dalam masa perkembangan.3
C. Perkembangan Anak
dari segi Psikologi
Masa hidup seseorang
dapat dibagi dalam beberapa tahap
perkembangan dengan
tingkat kematangan tertentu, meliputi:
- masa bayi
: 0-2 tahun
- masa anak
: masa balita, pra
sekolah
masa anak sekolah
masa pra remaja
- masa remaja
- masa dewasa :
dewasa muda
dewasa madya
dewasa lanjut
Lebih lanjut dalam
makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan
pada masa anak yang
meliputi:
o
Masa Balita, masa
prasekolah (2-5 tahun)
Pada masa ini
pertumbuhan fisik berjalan terus. Pertumbuhan tidak sama dengan bertambahnya
besar tubuh secara beraturan, melainkan suatu penambahan yang serasi, sehingga
anak merupakan suatu kesatuan yang utuh. Contoh, walaupun pada masa
perkembangan tertentu tinggi badan anak menjadi dua kali tinggi badan waktu
lahir, akan tetapi kepalanya tidak menjadi dua kali lebih besar.
3 Drs. Imam Bawahi,
Op. Cit, hlm, 23-27.
3
Perkembangan gerakan
berubah menjadi lebih luwes. Kemampuan berbicara bertambah maju dan perbendaharaan
kata bertambah banyak. Anak sudah dapat berjalan dan bicara, maka lingkungan
sosial bertambah luas karena ia bermain dengan teman-teman di luar lingkungan
keluarganya.
Pada masa
kanak-kanak, perkembangan yang lebih mudah diamati adalah perkembangan motorik.
Yang dimaksud dengan motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
gerakan-gerakan tubuh.4 Dalam perkembangan motoris unsur-unsur yang
berkembangan ialah otot, saraf dan otak. Ketiga unsur itu melaksanakan
masing-masing perannya secara ‘interaksi positif’, artinya unsur-unsur yang
satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya
untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.
Motorik anak berbeda
dengan motorik orang dewasa, diantara
perbedaannya adalah:
a. Cara memegang,
pada orang dewasa perkakas dipegang dengan cara khas agar ia dapat
mempergunakannya secara optimal, sedang pada anak-anak asal memegang saja.
b. Cara berjalan,
ketika berjalan orang dewasa hanya mempergunakan otot- ototnya yang perlu saja.
Sedangkan anak-anak berjalan seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak.
c. Cara menyepak,
sebagai contoh ketika anak-anak menyepak bola maka
kedua belah tangannya
mengaju ke depan dengan berlebih-lebihan.
Pada masa ini anak
sangat suka bermain, meskipun terlihat sepele
tetapi bermain
memiliki banyak manfaat bagi balita, antara lain:
d. Mengubah kemampuan
yang latent menjadi kemampuan dan ketrampilan
yang nyata.
e. Mengenal
hukum-hukum alam dan akibatnya
f. Mengenal
hubungan-hubungan dengan orang lain
4 Zulkifli, Psikologi
Perkembangan (PT RosdaKarya. Bandung: 1995), hlm. 31.
4
g. Melatih
penyesuaian terhadap situasi frustasi sebagai akibat dari keinginan
yang tidak terpenuhi5
o
Masa Anak Sekolah
(6-12 tahun)
Pada masa ini anak
memasuki masa belajar di dalam dan di luar sekolah. Anak belajar di sekolah,
tetapi membuat latihan pekerjaan rumah yang mendukung hasil belajar di sekolah.
Banyak aspek perilaku dibentuk melalui penguatan verbal, keteladanan dan identifikasi.
Anak-anak pada masa
ini harus menjalani
tugas-tugas perkembangan yakni:
a. Belajar
keterampilan fisik untuk permainan biasa
b. Membentuk sikap
sehat mengenai dirinya sendiri
c. Belajar bergaul
dengan teman-teman sebaya
d. Belajar peranan
jenis yang sesuai dengan jenisnya
e. Membentuk
keterampilan dasar: membaca, menlis dan berhitunga
f. Membentuk
konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari
g. Membentuk hati
nurani, nilai moral dan nilai sosial
h. Memperoleh
kebebasan pribadi
i. Membentuk sikap-sikap
terhadap kelompok-kelompok sosial dan
lembaga-lembaga6
Dalam perkembangan
ini anak tetap memerlukan penambahan pengetahuan melalui belajar. Belajar
secara sistematis di sekolah dan mengembangkan sikap, kebiasaan dalam keluarga.
Anak perlu memperoleh perhatian dan pujian perilaku atas prestasi-prestasinya
yang baik, baik di rumah maupun di sekolah. Anak tetap memerlukan pengarahan
dan pengawasan dari guru dan orang tua untuk memunculkan kebiasaan-kebiasaan
yang baik dan keterampilan-keterampilan baru. Pengawasan yang terlalu ketat
atau persyaratan yang terlalu luas bisa berakibat kurangnya inisiatif untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuannya. Terlebih lagi, apabila anak terlalu ketat
dibatasi ruang geraknya ia tidak akan bisa mengembangkan
5I b id , hlm. 8-10.
6I b id , hlm. 12
5
dirinya. Penyesuaian
dan pengarahan diri menjadi sulit baginya. Anak yang bergantung akan
memindahkan ketergantungannya dari orang tua ke orang lain, teman sebaya.
Hubungan timbal balik dan teman sebaya perlu dalam pembentukan harga diri dan
sosialisasinya.
o
Masa Anak Tanggung:
Pra Remaja (10-12 tahun)
Masa pra remaja
ditandai dengan meningkatnya cara berpikir kritis. Anak tanggung selalu menanyakan
sebab-sebab, akibat-akibat dengan cara menyanggah pendapat orang dewasa. Pada
masa ini mudah terjadi identifikasi yang sifatnya emosional terhadadap teman
sebaya yang sejenis. Minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenisnya secara
lebih jelas. Pengendalian emosi dan kesediaan bertanggung jawab lebih terlihat
melalui perbuatan atau tindakan. Perkembangan anak berlangsung dengan cepat,
disertai dengan dorongan kuat untuk ekspansi diri dan berpetualang karena
merasa bisa dan tangkas. Pengaruh kelompok sebaya sangat besar, sedangkan
pengendalian dari orang tua dan orang dewasa berkurang. Anak tanggung sering
menolak segala hal yang dianggap baik oleh orang tua. Perilaku mengkritik orang
tua berakibat menyusahkan orang tua. Namun demikian anak tanggung tetap
memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga dan membutuhkan dukungan
emosional orang tua bila mengalami kekecewaan dalam pergaulan.
0 komentar: