Penyesuaian Diri Pada Remaja
Pemahaman penyesuaian
diri pada remaja sangat penting dipahami oleh setiap remaja karena masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri. Setiap individu mengalami perubahan baik
fisik maupun psikologis. Maka dari itu situs belajar psikologi ini memberikan sedikit
pemahaman tentang penyesuaian diri pada remaja.
Seorang ahli bernama
Schneiders ( Gunarso, 1989 ) mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan
suatu
proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk
menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri
dan dapat diterima oleh lingkungannya.Lebih jauh ia memberi pengertian bahwa
penyesuaian diri itu baik atau buruk selalu melibatkan proses mental dan respon
tingkah laku. Penyesuaian diri merupakan usaha-usaha individu untuk mengatasi
kebutuhan dari dalam diri, ketegangan, frustasi, dan konflik serta untuk
menciptakan keharmonisan atas tuntutan-tuntutan dalam dunia sekitar.
Menurut Daradjat
(1972) penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang bertujuan untuk
mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang selaras antara dirinya dan
lingkungannya. Dikatakan bahwa penyesuaian diri mempunyai dua aspek, yaitu
penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial. Penyesuaian diri pribadi
adalah penyesuaian individu terhadap dirinya sendiri dan percaya pada diri
sendiri. Sedangakan penyesuaian sosial merupakan suatu proses yang terjadi
dalam lingkungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya.
Geringan (1986)
mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah mengubah diri sendiri dengan keadaan
lingkungan dan juga mengubah lingkungan sesuai dengan keinginannya, Tentu saja
hal ini tidak menimbulkan koflik bagi diri sendiri dan tidak melanggar
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Hillgard (dalam Damayanti,
2002), individu mengadakan penyesuaian diri untuk menghilangkan konflik dan
melepaskan rasa ketidak enakan dalam dirinya. Menurut Gunarso (1995)
penyesuaian diri sebaiknya menjadi dasar dari pembetukan hidup dengan pola-pola
yang berintegrasi tanpa tekanan emosi yang berarti. Katono (1980) mengartikan
penyesuaian diri sebagi usaha untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan
pada lingkungan sehingga rasa bermusuhan, dengki, iri hati, pasangka,
kecemasan, kemarahan sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dengannya
terkikis habis.
Penyesuaian diri
merupakan faktor yang penting dalam kehidupan seseorang. Setiap saat seseorang
mempunyai kebutuhan penyesuaian diri, baik dengan dirinya sendiri antara
kebutuhan jasmani dan rohani, maupun kebutuhan luarnya yaitu kebutuhan sosial.
(Prastyawati, 1999).
Berdasarkan pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan usaha individu untuk
menyelaraskan kebutuhan dalam diri sendiri maupun dengan situasi diluar dirinya
guna mendapatkan hubungan yang lebih baik serasi antara diri dan lingkungan
yang dihadapinya.
Pada masa penyesuaian
diri ini peran orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam mencapai
keberhasilan dalam melakukan penyesuaian diri untuk membangun jati diri yang
baik. Orang tua bertugas untuk memberi tauladan dan mengawasi tindak tanduk
tetapi tidak dengan mengekang semua kegiatanya, serta memberikan kebebasan yang
bertanggung jawab, misalnya berilah kebebasan kepada anak anda untuk bergaul
dengan siapapun dan dari strata manapun asalkan tidak membawa pengaruh yang
buruk baginya.
Orang tua hendaknya
membiasakan anak untuk mengenal dengan baik lingkungan sekitarnya agar mereka
mampu beradaptasi dengan baik dimanapun mereka berada. Orang tua hendaknya juga
bisa menjadi teman bagi anaknya terutama pada masa remaja sehingga anak bisa
terbuka tentang segala masalah yang dihadapinya, karena dengan itu orang tua
mampu mengawasi secara tidak langsung kegiatan- kegiatan yang dilakukannya.
0 komentar: