Psikologi Anak
Menonton acara Apa
Kabar Indonesia pagi ini, hari Minggu tanggal 24 Mei 2009 di tv one cukup bagus
masalah yang dibahas yaitu tentang Psikologi Anak. Diskusi ini menghadirkan
nara sumber seorang psikolog yaitu Ibu Winarni. Meskipun aku belum punya anak, hehe,
tapi semoga kelak berguna dan bisa aku terapkan ketika sudah menjadi orang tua
dan memiliki anak.
Intinya yang bisa aku
ambil dari acara tersebut adalah orang tua harus sering berkomunikasi dengan
anak, terbuka dengan segala permasalahan yang ada. Mau mendengarkan atau
menjadi tempat curhat yang nyaman bagi anak. Biasanya orang tua lebih mau
mendengarkan kalau yang ngomong adalah guru dari anaknya, guru konseling atau
mau mendengar dari seorang psikolog daripada mendengar dari anaknya sendiri.
Sebaiknya sedari dini, membuka pintu komunikasi dengan anak selebar-lebarnya
akan lebih berarti bagi psikologi anak, mencoba memahami bagaimana permasalahan
anak, apa yang dia inginkan dari kita sebagai orangtua, apa yang dia mau untuk
dia lakukan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitar.
Jangan sampai kita
sebagai orangtua jarang berkomunikasi dengan anak, tidak mau tahu menahu dan
perhatian tentang masalah yang dia hadapi, apa yang terjadi di sekolahnya, apa
yang terjadi dengan teman-temannya, tidak mengikuti perkembangan anak sendiri,
baik perkembangan mental dan perkembangan intelektual. Jangan sampai kita baru
mengetahui ketika guru konseling di sekolahnya memanggil kita gara-gara anak
kita ada masalah di sekolahnya. Mungkin kita sebagai orangtua terlalu sibuk
dengan pekerjaan ( atau sibuk ngeblog dan facebook ?? wkwk ) sehngga jarang
berkomunikasi dengan anak, berangkat kerja pagi-pagi anak masih tidur, pulang
kerja malam, anak juga sudah tidur, apalagi kalau hari sabtu dan minggu harus
lembur. Tentunya dengan teknologi yang semakin canggih sekarang, dunia dengan
komunikasi tanpa batas, kita harus memanfaatkannya, sering sms dan telepon anak
untuk mengecek bagaimana keadaannya, apa yang sedang dilakukan, meluangkan
waktu beberapa saat untuk sharing dengannya, menjadi pendengar yang baik,
biarkan anak bercerita tentang apa yang dia alami, apa yang menarik baginya,
apa yang membuatnya kesal, apa yang membuatnya sedih, dan sebagainya.
Menghabiskan waktu sehari penuh bersama anak dan keluarga ketika hari libur
untuk berekreasi ke tempat wisata, jalan-jalan atau sekedar bermain di taman
bermain juga cukup berarti bagi anak.
Kehangatan kasih
sayang di dalam keluarga diharapkan dapat mewujudkan suasana nyaman bagi anak.
Menjadi seorang sahabat bagi anak kita tanpa menghilangkan wibawa sebagai
orangtua, memberi teladan yang baik, sehingga anak pun tidak canggung dan
sungkan untuk mencurahkan isi hatinya kepada kita, namun tetap menghormati kita
sebagai orang tua.
0 komentar: