Kontribusi
Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum.
Kajian psikologi pendidikan dalam
kaitannya dengan pengembangan kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan
pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar. Terlepas dari
berbagai aliran psikologi yang mewarnai pendidikan, pada intinya kajian
psikologis ini memberikan perhatian terhadap bagaimana in put, proses dan out
pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan
kepribadian peserta didik.
Secara psikologis, manusia merupakan
individu yang unik. Secara khusus, dalam konteks pendidikan di Indonesia saat
ini, kurikulum yang dikembangkan saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi,
yang pada intinya menekankan pada upaya pengembangan pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Dengan demikian dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi,
kajian psikologis terutama berkenaan dengan aspek-aspek: kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam
berbagai konteks; pengalaman belajar
siswa; hasil belajar (learning
outcomes), dan standarisasi kemampuan
siswa
Kontribusi
Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran
Kajian psikologi pendidikan telah
melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal
adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti : teori classical
conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori
kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang
menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya
teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses
pembelajaran.
Di samping itu, kajian psikologi
pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan
pembelajaran Nasution (Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan tiga belas prinsip
dalam belajar, yakni :
Tujuan
itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena
dipaksakan oleh orang lain.
Orang
itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun
untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.
Belajar
itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.
Untuk
belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Disamping
mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar
t.ujuan-tujuan lain.
Belajar
lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.
Belajar
hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.
Penilaiain pendidikan merupakan salah
satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat
keberhasilan pendidikan. Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek
kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya
pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada
gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.
0 komentar: